Selasa, 15 Juni 2010

Senin, 12 April 2010

komik! TEKAD! ( halaman 1 dari bawah )













character chart & the characters




STORYLINE & BREAKDOWN SCRIPT ( komik TEKAD )

Storyline

TEKAD

Suatu hari di daerah terpencil Bogor, hiduplah keluarga petani miskin yang serba kekurangan. Tak hanya keluarga itu saja, semua warga di kampung tersebut juga hidup dalam kemiskinan. Joko, seorang anak yang sangat pintar, dan merupakan satu – satunya anak di kampungnya yang dapat bersekolah. Ia tidak memiliki cita – cita seperti anak lainnya, oleh karena itu ia bertanya kepada ayahnya, hingga ia berniat dan bertekad untuk menjadi orang yang sukses di bidang pertanian.

Pagi hari pun datang, saatnya bersekolah. Ia pun berjalan kaki menuju sekolahnya, seperti biasa ia selalu senang dalam keadaan apapun untuk mengawali hari – harinya. Di sekolahnya, ia mendapatkan teman yang baik, namun beda dalam segi ekonominya. Ia bernama Andri. Andri merupakan anak dari seorang saudagar terkaya di daerah Bogor, ia bersekolah disitu hanya karena demi mengajarkan Andri bahwa tak selamanya hidup itu senang. Joko dan Andri itu bersahabat.

Beberapa tahun kemudian, Joko berpisah dengan Andri, karena berbeda sekolah. Setelah ia lulus, tak disangka ia bertemu lagi dengan Andri. Andri pun menawari Joko untuk kuliah pertanian di suatu universitas ternama di Bogor. Dengan syarat, Joko harus lulus dengan grade A atau Cum Laude, lalu ia harus mengelola perkebunan milik keluarga besar Andri. Ia pun bersemangat dan sangat tertantang, ia pun akhirnya menerima tawaran Andri.

Ia segera pamitan dengan keluarganya, akhirnya ia berangkat dengan penuh sukacita demi tekadnya itu. Sesampainya disana, ia pun tak disambut hangat oleh warga kampus disana dikarenakan ia berpakaian tidak selevel dengan mereka. Banyak caci maki yang di alami nya, sedih dan senang pun menjadi bagian dari hidupnya. Ia pun bertekad agar ia tidak dianggap remeh, ia pun bekerja keras dan belajar dengan giat demi mendapatkan nilai A dan lulus dengan Cum laude. Tekadnya pun tercapai, dan tak ada orang lagi yang mencemoohnya.

Setelah lulus, ia pun dijemput oleh Andri. Mereka pun segera bergegas ke perkebunan keluarga besar Andri. Joko mengelola perkebunan tersebut dengan baik, keuntungan melimpah, dan banyak pengunjungnya. Beberapa bulan kemudian ia akhirnya kembali ke rumahnya. Ternyata didapatinya ayah sudah meninggal, ia hanya melihat ibunya yang sedang menangis. Ia berjanji akan mengelola sawah milik ayahnya dan mengembangkannya demi warga di daerahnya. Ia pun berhasil dan banyak orang yang senang dengan kinerjanya hingga mereka semua tidak merasa kesulitan lagi.

Breakdown Script

Halaman 01

- Setting : daerah tempat tinggal Joko dan keluarga, sekolah.

- Tokoh : Joko

- Deskripsi : Joko sedang merapihkan diri dan bersiap untuk pergi ke sekolah, ada view lingkungan tempat tinggal Joko dan bagian depan sekolah.

Halaman 02

- Setting : di sekolah, dalam kelas.

- Tokoh : Joko, Andri, Pak Guru

- Deskripsi : sedang terjadi kegiatan belajar mengajar, dan sesi pertanyaan setiap anak. Dalam satu waktu, Joko dan Andri mengobrol dan saling bertanya.

- Dialog :

o Pak Guru : “Ya, anak – anak! Hari ini kita belajar tentang Bahasa Indonesia. Ok, sekarang bapak mau tanya satu persatu tentang apa yang kalian cita – cita kan jika sudah besar nanti. Dimulai dari kamu! ( menunjuk ke setiap anak )

o Joko : “waduh.. cita – cita gw apa yah? Gw aja bingung mau jawab apaan? Kira – kira apa yah, ndri?

o Andri : “hmm.. apa ya??”

o Joko : “duh, gw paling gak bisa deh klo ditanya kayak beginian, lebih baik gw terima aja deh apa takdir Tuhan. “

o Andri : “ hmm.. iya sih.. tapi manusia harus tetap memiliki cita – cita agar dapat pandangan di masa mendatang. “

o Pak Guru : “ ( sambil mengagetkan ).. yap! Joko! Apa cita – cita mu?

o Joko : “ waduh.. mmm..mmmm.. “

o Pak Guru : “ karena Joko tidak bisa menjawab, maka bapak kasih PR untuk Joko yaitu menjawab pertanyaan tentang cita – citanya. “

o Joko : “ ya ampun… “

Halaman 03

- Setting : daerah rumah Joko, rumah Joko.

- Tokoh : Ibu, dan ayah Joko, serta Joko.

- Deskripsi :perayaan ulang tahun Joko yang dimeriahkan oleh ayah dan ibunya. Merupakan kejutan untuk Joko meskipun ia merasa aneh terhadap kelakuan orang tuanya.

- Dialog :

o Joko : “ huahhmm.. “

o Joko : “ kenapa hal itu dijadikan PR? Sangat aneh.. “

o Joko : “ Ayah dan ibu udah pulang belum ya? Hmm.. “

o A & I : “ SELAMAT DATANG! SELAMAT ULANG TAHUN! YEEEEAAAHHH!!

o Joko : “ hah? “

o Ayah : “ nih ayah kasih topi dari daun pisang.. hehhee “

o Joko : “ aduh.. aneh banged deh.. wew! “

o A & I : “ mari bergembira bersama! “

Halaman 04

- Setting : rumah keluarga Joko.

- Tokoh : ibu, dan ayah serta Joko.

- Deskripsi : ibu memasak sebagai perayaan ulang tahun anaknya, yaitu Joko. Ibu memasak nasi tumpeng, yaitu nasi yang memang khas di daerah perkampungan. Mereka makan berama meskipun hanya beralaskan tikar.

- Diaglog :

o Ibu : “ ibu ke dapur dulu ya.. ibu memasak sesuatu untuk Joko. “

o Ayah : “ ibu punya kejutan tuh, hihihi. “

o Joko : “ wah boleh juga tuh.. aku lapar nih, bu.. “

o Ibu : “ sebentar ya.. “

o A, I, & J : “ SELAMAT MAKAN!! “

Halaman 05

- Setting : rumah keluarga Joko

- Tokoh : ibu, dan ayah serta Joko

- Deskripsi : sambil makan Joko berpikir tentang PR nya itu, lalu ia bertanya kepada ayahnya tentang pekerjaan ayahnya itu. Ibu membereskan makanan.

- Dialog :

o Joko : “ hmm.. aku ingin bertanya kepada ayah saja ahh.. siapa tau ada pencerahan.. “

o Joko : “ ayah, aku mau bertanya, jadi petani itu enak gak sih? Gak capek kan?

o Ayah : “ aneh.. ya capek lah, nak. “

o Joko : “ oh ya.. aku suka tantangan.. aku ingin jadi seperti ayah saja.. tapi aku ingin sukses! “

o Ayah : “ boleh nak.. tapi banyak sekali rintangannya, jadi petani itu tidak selalu beruntung.. kadang untung, kadang rugi.. tapi kebanyakkan rugi daripada untungnya. “

o Joko : “ ya tidak apa – apa, ayah.. aku ingin membuat ayah bangga.. hehehe “

Halaman 06

- Setting : rumah keluarga Joko

- Tokoh : ayah, dan Joko

- Deskripsi : ayah bercerita sedikit tentang pertanian, namun akhirnya membuat bingung Joko. Tapi Joko tetap selalu percaya diri dan yakin akan keputusannya.

- Dialog :

o Ayah : “ kesulitan selalu menjadi hantu di setiap petani. Perasaan rugi pun selalu meyelimuti kita semua. Baju sampai bolong pun tak ada yang peduli.. “

o Joko : “ ( duh ayah ngomong apa sih? ) “

o Ayah : “ jadi petani mudah, namun mungkin pendapatannya susah. Harus ekstra keras dalam bekerja meskipun yang didapat hanya sedikit. Apa kamu yakin akan pilihan kamu? “

o Joko : “ yakin, ayah! Joko pasti bisa! Hahaha.. “

o Ayah : “ wah anakku bersemangat sekali, selamat berjuang yah nak. “

Halaman 07

- Setting : di daerah perkampungan dekat sekolah Joko, SMA joko.

- Tokoh : …

- Deskripsi : 10 tahun kemudian. Seiring berjalannya waktu, semua berubah.

Halaman 08

- Setting : di jalan daerah perkampungan Joko

- Tokoh : Joko

- Deskripsi : Joko berjalan dengan percaya dirinya sambil tertawa karena senang ia baru lulus dari sekolah menengah atas. Tampak ia sedang berjalan sambil bersiul.

- Dialog :

o Joko : “ Hore! Aku lulus! Hehehehe. Dudidudidam…”

Halaman 09

- Setting : di jalan raya

- Tokoh : Joko dan Andri

- Deskripsi : ketika sedang berjalan kaki, tiba – tiba ada mobil mewah lewat menghampiri Joko. Tentunya ia merasa heran, dan ternyata itu adalah mobil Andri, teman semasa SD. Andri pun segera menghampiri Joko.

- Dialog :

o Andri : “ halo Joko! Apa kabar, sobat?”

Halaman 10

- Setting : di jalan raya

- Tokoh : Joko dan Andri

- Deskripsi : Joko dan Andri berjabat tangan. Dan terlihat mereka sedang mengobrol tentang masalah kuliah. Sambil intermezzo, Andri memberikan kartu namanya kepada Joko. Lalu ia pun pergi.

- Dialog :

o Joko : “ baik ndri. Lo gimana? “

o Andri : “ baik juga gw jok. Hehe “

o Joko : “ wow.. lo tambah tinggi yah. Sekarang tingginya aja lebih dari gw. Makan apa dah lo? “

o Andri : “ hahaha. Hanya banyak – banyak makan rotan dan galah.. wekkekekek! Sekarang gw punya warisan perkebunan keluarga besar gw. Gw disuruh untuk mencari orang untuk mengelolanya. Dan gw mau menawarkan ke elo. “

o Joko : “ tapi gw kan belom kuliah? “

o Andri : “ lo sahabat gw, jika lo berminat, gw bakal biayain kuliah lo sampe lulus asal lulus dengan predikat cum laude.. bisa gak? Nih kartu nama gw klo lo mau kontek gw.. ok? Bye! “

o Joko : “ ok.. thanks ya! Hati – hati di jalan. “

Halaman 11

- Setting : rumah Joko, depan kampus, dan dalam kampus.

- Tokoh : Joko, ayah dan Ibu

- Deskripsi : Joko berpamitan dengan ayah ibunya, dengan perasaan senang hati, ayah dan ibunya merelakan kepergian anaknya. Dengan berbangga hati, Joko pun melangkah ke kampus demi ilmu yang ingin didapatnya. Banyak kejadian buruk yang dialaminya, ia sering dicemoh dikarenakan pakaiannya yang jadul dan tas yang norak, bisa dibilang tidak sesuai dengan taraf mereka.

- Dialog :

o A & I : “ selamat jalan ya, joko! “

o Joko : “ wah senangnya bisa kuliah.. bagaimana ya rasanya kuliah? Pasti menyenangkan.. “

o Joko : “ hiks, knp begini? Huhu.. “

o Joko : “ gw harus giat belajar! “

o Joko : “ HORE! AKU LULUS DENGAN CUM LAUDE!! “

Halaman 12

- Setting : restoran, pemandangan di perkebunan, dan di daerah rumah Joko serta di bagian dalam rumah.

- Tokoh : Joko, Andri, Ibu

- Deskripsi : Joko bertemu lagi dengan Andri setelah lulus dari kampus. Andri sangat senang mendengar Joko lulus dengan predikat cum laude. Akhirnya Joko bekerja di perkebunan keluarga besar Andri. Perkebunan tersebut mengalami banyak perubahan sehingga keuntungan yang didapat sangatlah banyak, dan banyak pengunjung juga. Ketika Joko sudah sukses, ia pun kembali ke rumah dan didapati nya ibu nya yang sedang menangis. Ternyata ayah Joko sudah meninggal, ia pun segera memeuk ibunya dan berjanji akan membuat sawah di desa ini menjadi makmur.

- Dialog :

o Joko : “ gimana ndri? Gw udah lakuin sesuai permintaan lo! Hehe “

o Andri : “ Great job! Gw seneng mendengarnya. Jadi ayo bekerja di perkebunan keluarga besar gw. “

o Joko : “ OK! “

o Joko : “ Hore ! aku sukses! Ibu! Aku pulang!

o Ibu : “ hiks.. Jokoooo! ( segera memeluk Joko ) ayah telah meninggal dunia.

o Joko : “ Innalillahi, ibu.. jangan lah bersedih, dibalik ini semua pasti ada hikmahnya, aku berjanji kepada ibu akan membuat ibu bangga dengan cara memakmurkan sawah di desa ini.. “

Halaman 13

- Setting : daerah sawah di perkampungannya

- Tokoh : Joko

- Deskripsi : Joko sedang mengawasi sawah miliknya yang telah dibeli olehnya. Banyak petani yang bekerja disana. Panennya sukses, dan banyak petani yang hidupnya makmur. Ia sangat senang dan ibunya bangga kepadanya.

- Dialog :

o Joko : “ ayah pasti bangga, semoga ia tenang di alam sana.. terimalah ia disisi-Mu Ya Allah.. “

o Joko : “ Aku senang! Yeah! “Storyline

TEKAD

Suatu hari di daerah terpencil Bogor, hiduplah keluarga petani miskin yang serba kekurangan. Tak hanya keluarga itu saja, semua warga di kampung tersebut juga hidup dalam kemiskinan. Joko, seorang anak yang sangat pintar, dan merupakan satu – satunya anak di kampungnya yang dapat bersekolah. Ia tidak memiliki cita – cita seperti anak lainnya, oleh karena itu ia bertanya kepada ayahnya, hingga ia berniat dan bertekad untuk menjadi orang yang sukses di bidang pertanian.

Pagi hari pun datang, saatnya bersekolah. Ia pun berjalan kaki menuju sekolahnya, seperti biasa ia selalu senang dalam keadaan apapun untuk mengawali hari – harinya. Di sekolahnya, ia mendapatkan teman yang baik, namun beda dalam segi ekonominya. Ia bernama Andri. Andri merupakan anak dari seorang saudagar terkaya di daerah Bogor, ia bersekolah disitu hanya karena demi mengajarkan Andri bahwa tak selamanya hidup itu senang. Joko dan Andri itu bersahabat.

Beberapa tahun kemudian, Joko berpisah dengan Andri, karena berbeda sekolah. Setelah ia lulus, tak disangka ia bertemu lagi dengan Andri. Andri pun menawari Joko untuk kuliah pertanian di suatu universitas ternama di Bogor. Dengan syarat, Joko harus lulus dengan grade A atau Cum Laude, lalu ia harus mengelola perkebunan milik keluarga besar Andri. Ia pun bersemangat dan sangat tertantang, ia pun akhirnya menerima tawaran Andri.

Ia segera pamitan dengan keluarganya, akhirnya ia berangkat dengan penuh sukacita demi tekadnya itu. Sesampainya disana, ia pun tak disambut hangat oleh warga kampus disana dikarenakan ia berpakaian tidak selevel dengan mereka. Banyak caci maki yang di alami nya, sedih dan senang pun menjadi bagian dari hidupnya. Ia pun bertekad agar ia tidak dianggap remeh, ia pun bekerja keras dan belajar dengan giat demi mendapatkan nilai A dan lulus dengan Cum laude. Tekadnya pun tercapai, dan tak ada orang lagi yang mencemoohnya.

Setelah lulus, ia pun dijemput oleh Andri. Mereka pun segera bergegas ke perkebunan keluarga besar Andri. Joko mengelola perkebunan tersebut dengan baik, keuntungan melimpah, dan banyak pengunjungnya. Beberapa bulan kemudian ia akhirnya kembali ke rumahnya. Ternyata didapatinya ayah sudah meninggal, ia hanya melihat ibunya yang sedang menangis. Ia berjanji akan mengelola sawah milik ayahnya dan mengembangkannya demi warga di daerahnya. Ia pun berhasil dan banyak orang yang senang dengan kinerjanya hingga mereka semua tidak merasa kesulitan lagi.

Breakdown Script

Halaman 01

- Setting : daerah tempat tinggal Joko dan keluarga, sekolah.

- Tokoh : Joko

- Deskripsi : Joko sedang merapihkan diri dan bersiap untuk pergi ke sekolah, ada view lingkungan tempat tinggal Joko dan bagian depan sekolah.

Halaman 02

- Setting : di sekolah, dalam kelas.

- Tokoh : Joko, Andri, Pak Guru

- Deskripsi : sedang terjadi kegiatan belajar mengajar, dan sesi pertanyaan setiap anak. Dalam satu waktu, Joko dan Andri mengobrol dan saling bertanya.

- Dialog :

o Pak Guru : “Ya, anak – anak! Hari ini kita belajar tentang Bahasa Indonesia. Ok, sekarang bapak mau tanya satu persatu tentang apa yang kalian cita – cita kan jika sudah besar nanti. Dimulai dari kamu! ( menunjuk ke setiap anak )

o Joko : “waduh.. cita – cita gw apa yah? Gw aja bingung mau jawab apaan? Kira – kira apa yah, ndri?

o Andri : “hmm.. apa ya??”

o Joko : “duh, gw paling gak bisa deh klo ditanya kayak beginian, lebih baik gw terima aja deh apa takdir Tuhan. “

o Andri : “ hmm.. iya sih.. tapi manusia harus tetap memiliki cita – cita agar dapat pandangan di masa mendatang. “

o Pak Guru : “ ( sambil mengagetkan ).. yap! Joko! Apa cita – cita mu?

o Joko : “ waduh.. mmm..mmmm.. “

o Pak Guru : “ karena Joko tidak bisa menjawab, maka bapak kasih PR untuk Joko yaitu menjawab pertanyaan tentang cita – citanya. “

o Joko : “ ya ampun… “

Halaman 03

- Setting : daerah rumah Joko, rumah Joko.

- Tokoh : Ibu, dan ayah Joko, serta Joko.

- Deskripsi :perayaan ulang tahun Joko yang dimeriahkan oleh ayah dan ibunya. Merupakan kejutan untuk Joko meskipun ia merasa aneh terhadap kelakuan orang tuanya.

- Dialog :

o Joko : “ huahhmm.. “

o Joko : “ kenapa hal itu dijadikan PR? Sangat aneh.. “

o Joko : “ Ayah dan ibu udah pulang belum ya? Hmm.. “

o A & I : “ SELAMAT DATANG! SELAMAT ULANG TAHUN! YEEEEAAAHHH!!

o Joko : “ hah? “

o Ayah : “ nih ayah kasih topi dari daun pisang.. hehhee “

o Joko : “ aduh.. aneh banged deh.. wew! “

o A & I : “ mari bergembira bersama! “

Halaman 04

- Setting : rumah keluarga Joko.

- Tokoh : ibu, dan ayah serta Joko.

- Deskripsi : ibu memasak sebagai perayaan ulang tahun anaknya, yaitu Joko. Ibu memasak nasi tumpeng, yaitu nasi yang memang khas di daerah perkampungan. Mereka makan berama meskipun hanya beralaskan tikar.

- Diaglog :

o Ibu : “ ibu ke dapur dulu ya.. ibu memasak sesuatu untuk Joko. “

o Ayah : “ ibu punya kejutan tuh, hihihi. “

o Joko : “ wah boleh juga tuh.. aku lapar nih, bu.. “

o Ibu : “ sebentar ya.. “

o A, I, & J : “ SELAMAT MAKAN!! “

Halaman 05

- Setting : rumah keluarga Joko

- Tokoh : ibu, dan ayah serta Joko

- Deskripsi : sambil makan Joko berpikir tentang PR nya itu, lalu ia bertanya kepada ayahnya tentang pekerjaan ayahnya itu. Ibu membereskan makanan.

- Dialog :

o Joko : “ hmm.. aku ingin bertanya kepada ayah saja ahh.. siapa tau ada pencerahan.. “

o Joko : “ ayah, aku mau bertanya, jadi petani itu enak gak sih? Gak capek kan?

o Ayah : “ aneh.. ya capek lah, nak. “

o Joko : “ oh ya.. aku suka tantangan.. aku ingin jadi seperti ayah saja.. tapi aku ingin sukses! “

o Ayah : “ boleh nak.. tapi banyak sekali rintangannya, jadi petani itu tidak selalu beruntung.. kadang untung, kadang rugi.. tapi kebanyakkan rugi daripada untungnya. “

o Joko : “ ya tidak apa – apa, ayah.. aku ingin membuat ayah bangga.. hehehe “

Halaman 06

- Setting : rumah keluarga Joko

- Tokoh : ayah, dan Joko

- Deskripsi : ayah bercerita sedikit tentang pertanian, namun akhirnya membuat bingung Joko. Tapi Joko tetap selalu percaya diri dan yakin akan keputusannya.

- Dialog :

o Ayah : “ kesulitan selalu menjadi hantu di setiap petani. Perasaan rugi pun selalu meyelimuti kita semua. Baju sampai bolong pun tak ada yang peduli.. “

o Joko : “ ( duh ayah ngomong apa sih? ) “

o Ayah : “ jadi petani mudah, namun mungkin pendapatannya susah. Harus ekstra keras dalam bekerja meskipun yang didapat hanya sedikit. Apa kamu yakin akan pilihan kamu? “

o Joko : “ yakin, ayah! Joko pasti bisa! Hahaha.. “

o Ayah : “ wah anakku bersemangat sekali, selamat berjuang yah nak. “

Halaman 07

- Setting : di daerah perkampungan dekat sekolah Joko, SMA joko.

- Tokoh : …

- Deskripsi : 10 tahun kemudian. Seiring berjalannya waktu, semua berubah.

Halaman 08

- Setting : di jalan daerah perkampungan Joko

- Tokoh : Joko

- Deskripsi : Joko berjalan dengan percaya dirinya sambil tertawa karena senang ia baru lulus dari sekolah menengah atas. Tampak ia sedang berjalan sambil bersiul.

- Dialog :

o Joko : “ Hore! Aku lulus! Hehehehe. Dudidudidam…”

Halaman 09

- Setting : di jalan raya

- Tokoh : Joko dan Andri

- Deskripsi : ketika sedang berjalan kaki, tiba – tiba ada mobil mewah lewat menghampiri Joko. Tentunya ia merasa heran, dan ternyata itu adalah mobil Andri, teman semasa SD. Andri pun segera menghampiri Joko.

- Dialog :

o Andri : “ halo Joko! Apa kabar, sobat?”

Halaman 10

- Setting : di jalan raya

- Tokoh : Joko dan Andri

- Deskripsi : Joko dan Andri berjabat tangan. Dan terlihat mereka sedang mengobrol tentang masalah kuliah. Sambil intermezzo, Andri memberikan kartu namanya kepada Joko. Lalu ia pun pergi.

- Dialog :

o Joko : “ baik ndri. Lo gimana? “

o Andri : “ baik juga gw jok. Hehe “

o Joko : “ wow.. lo tambah tinggi yah. Sekarang tingginya aja lebih dari gw. Makan apa dah lo? “

o Andri : “ hahaha. Hanya banyak – banyak makan rotan dan galah.. wekkekekek! Sekarang gw punya warisan perkebunan keluarga besar gw. Gw disuruh untuk mencari orang untuk mengelolanya. Dan gw mau menawarkan ke elo. “

o Joko : “ tapi gw kan belom kuliah? “

o Andri : “ lo sahabat gw, jika lo berminat, gw bakal biayain kuliah lo sampe lulus asal lulus dengan predikat cum laude.. bisa gak? Nih kartu nama gw klo lo mau kontek gw.. ok? Bye! “

o Joko : “ ok.. thanks ya! Hati – hati di jalan. “

Halaman 11

- Setting : rumah Joko, depan kampus, dan dalam kampus.

- Tokoh : Joko, ayah dan Ibu

- Deskripsi : Joko berpamitan dengan ayah ibunya, dengan perasaan senang hati, ayah dan ibunya merelakan kepergian anaknya. Dengan berbangga hati, Joko pun melangkah ke kampus demi ilmu yang ingin didapatnya. Banyak kejadian buruk yang dialaminya, ia sering dicemoh dikarenakan pakaiannya yang jadul dan tas yang norak, bisa dibilang tidak sesuai dengan taraf mereka.

- Dialog :

o A & I : “ selamat jalan ya, joko! “

o Joko : “ wah senangnya bisa kuliah.. bagaimana ya rasanya kuliah? Pasti menyenangkan.. “

o Joko : “ hiks, knp begini? Huhu.. “

o Joko : “ gw harus giat belajar! “

o Joko : “ HORE! AKU LULUS DENGAN CUM LAUDE!! “

Halaman 12

- Setting : restoran, pemandangan di perkebunan, dan di daerah rumah Joko serta di bagian dalam rumah.

- Tokoh : Joko, Andri, Ibu

- Deskripsi : Joko bertemu lagi dengan Andri setelah lulus dari kampus. Andri sangat senang mendengar Joko lulus dengan predikat cum laude. Akhirnya Joko bekerja di perkebunan keluarga besar Andri. Perkebunan tersebut mengalami banyak perubahan sehingga keuntungan yang didapat sangatlah banyak, dan banyak pengunjung juga. Ketika Joko sudah sukses, ia pun kembali ke rumah dan didapati nya ibu nya yang sedang menangis. Ternyata ayah Joko sudah meninggal, ia pun segera memeuk ibunya dan berjanji akan membuat sawah di desa ini menjadi makmur.

- Dialog :

o Joko : “ gimana ndri? Gw udah lakuin sesuai permintaan lo! Hehe “

o Andri : “ Great job! Gw seneng mendengarnya. Jadi ayo bekerja di perkebunan keluarga besar gw. “

o Joko : “ OK! “

o Joko : “ Hore ! aku sukses! Ibu! Aku pulang!

o Ibu : “ hiks.. Jokoooo! ( segera memeluk Joko ) ayah telah meninggal dunia.

o Joko : “ Innalillahi, ibu.. jangan lah bersedih, dibalik ini semua pasti ada hikmahnya, aku berjanji kepada ibu akan membuat ibu bangga dengan cara memakmurkan sawah di desa ini.. “

Halaman 13

- Setting : daerah sawah di perkampungannya

- Tokoh : Joko

- Deskripsi : Joko sedang mengawasi sawah miliknya yang telah dibeli olehnya. Banyak petani yang bekerja disana. Panennya sukses, dan banyak petani yang hidupnya makmur. Ia sangat senang dan ibunya bangga kepadanya.

- Dialog :

o Joko : “ ayah pasti bangga, semoga ia tenang di alam sana.. terimalah ia disisi-Mu Ya Allah.. “

o Joko : “ Aku senang! Yeah! “